MANAJERIAL
Makalah
ini disusun untuk
memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajerial
Dosen
Pembimbing: Dedi Runanto, SE, M.Si
Disusun
Oleh :
Hannifah Fatmalatif
|
:
|
152210212
|
Laras Sujatmi
|
:
|
152210223
|
Aprilia
Eka .A.
|
:
|
152210229
|
Kelas
|
:
|
R6
|
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perdagangan
(Toko Besi dan Bangunan) dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami juga berterima kasih pada Bapak Dedi Runanto S,E, M.Si selaku Dosen mata
kuliah Manajerial UMP yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah. Untuk itu tak lupa kami juga menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami
berharap semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya.
Purworejo, 11 April 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar
Isi .............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang........................................................................................... 1
b.
Permasalahan.............................................................................................. 1
c.
Tujuan......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA............................................................................ 3
BAB III
PEMBAHASAN
a.
Gambaran Umum Objek Penelitian............................................................ 6
b.
Pembahasan................................................................................................. 7
BAB IV
KESIMPULAN
a.
Kesimpulan................................................................................................. 28
b.
Rekomendasi............................................................................................... 28
BAB V LAMPIRAN
a.
Surat
Mengerjakan Tugas ..................................................................................... 30
b.
Kuesioner
Hasil Survei.......................................................................................... 31
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradaban manusia dari jaman dahulu sampai sekarang terus berkembang. Semakin majunya peradaban manusia
dari jaman prasejarah sampai jaman modern saat ini ditunjang oleh banyaknya
fasilitas dan infrastruktur yang mempermudah kehidupan manusia. Sampai sekarang
ditinjaunya kemajuan suatu negara atau bangsa bisa dilihat dari infrastruktur
yang terdapat pada bangsa tersebut terutama bangunannya.
Pada awal kehidupan atau jaman prasejarah, manusia hanya menggunakan apa
yang sudah disediakan oleh alam tanpa mengolahnya. Sebagai contoh adalah
penggunanaan gua sebagai tempat tinggal manusia jaman prasejarah. Namun seiring
perkembangan jaman, manusia mulai mempergunakan bahan-bahan yang tersedia.
Mereka mempergunakan bahan tidak hanya langsung dipakai tetapi diolah terlebih
dahulu untuk digunakan sebagai bahan infrastruktur sebagai contoh kayu.
Perkembangan
dunia industri bahan bangunan tahun-tahun ini semakin berkembang pesat.
Didukung dengan peralatan dan sumber daya yang memadai dalam menciptakan hasil
bahan bangunan yang berdaya guna tinggi. Pertambahan jumlah penduduk dan
pemukiman yang semakin padat disetiap daerah membuka peluang bisnis usaha bahan
bangunan dalam menyerap pasar yang ada.
Hal ini merupakan suatu peluang yang
bagus bagi orang yang berjiwa wirausahawan untuk menciptakan usaha perdagangan
toko besi dan bangunan.
B. Permasalahan
1.
Apa saja yang diperdagangkan di toko
besi dan bangunan?
2.
Apa fungsi dari bahan tersebut?
3.
Bagaimana bahan-bahan bisa didapat?
4.
Bagaimana analisis produksi toko
tersebut?
5.
Bagaimana biaya produksi toko tersebut?
6.
Bagaimana penetapan harga dilakukan?
7.
Apakah kenaikan dan penurunan harga
barang mempengaruhi penjualan?
8.
Bagimana mengenai tenaga kerja dan upah
tenaga kerja di toko tersebut?
9.
Apakah kondisi makro mempengaruhi pada
toko tersebut? Apa pengaruhnya?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui macam-macam barang yang
dijual di toko besi bangunan.
2.
Mengetahui fungsi setiap barang
tersebut.
3.
Mengetahui lebih jauh tentang barang
yang dijual.
4.
Mengetahui ananlisis produksi pada toko.
5.
Mengetahui biaya produksi pada toko.
6.
Mengetahui cara penetapan harga yang
dilakukan pemilik toko.
7.
Mengetahui seberapa besar pengaruh
kenaikan dan penurunan harga barang yang dijual.
8.
Mengetahui jumlah tenaga kerja dan upah
tenaga kerja di toko tersebut.
9.
Mengetahui pengaruh kondisi makro pada
toko tersebut.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Perdagangan atau perniagaan adalah
kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya yang berdasarkan
kesepakatan bersama bukan pemaksaan. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu
menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan
penukaran
uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan
menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual.
Bahan bangunan adalah
setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak bahan alami,
seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, bahkan ranting dan daun telah
digunakan untuk membangun bangunan. Selain dari bahan alami, produk buatan
banyak digunakan, dan beberapa lagi kurang fsintetik. Industri pembuatan bahan
bangunan didirikan di banyak negara dan penggunaan bahan-bahan tersebut
biasanya dibagi ke dalam perdagangan khusus tertentu, seperti pertukangan,
pipa, atap dan pekerjaan isolasi. Acuan ini berhubungan dengan tempat tinggal
manusia dan struktur termasuk rumah.
Pengertian
bahan bangunan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah barang
yang merupakan bakal untuk membangun rumah atau gedung dan sebagainya;
material.
Material atau bahan
adalah zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang
yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. Material merupakan sebuah masukan dalam
produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah yang belum diproses, tetapi
kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses produksi lebih
lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi maju, material adalah bahan
konsumen yang belum selesai
Toko bahan bangunan
merupakan suatu bisnis yang dapat ditemui di mana-mana di sekitar tempat
tinggal kita, terutama lebih banyak tumbuh subur di dekat lokasi perumahan yang baru dibuka.
Bahan bangunan yang biasa dijual di Toko Bangunan antara lain:
a. Semen;
b. Pasir;
c. Batako;
d. Batu
bata;
e. Besi;
f. Keramik;
g. Besi
beton;
h. Genteng, dan lain-lain.
Pasar bahan bangunan
nasional berasal dari dua kelompok utama, yakni dari pemerintah dan swasta.
Sejak terjadinya krisis ekonomi, kemampuan pemerintah untuk membiayai
infrastruktur terus menurun sehingga pada tahun 2006 pemerintah melakukan
terobosan dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada swasta untuk
membangun proyek-proyek pemukiman pada kawasan padat penduduk di Indonesia. Hal
itu ditunjang dengan keadaan di mana peluang perdagangan bahan bangunan di
dalam negeri cukup besar karena jumlah rumah tangga yang menempati bukan rumah
milik sendiri masih besar.
Dengan kondisi
perdagangan yang semakin menunjukan peningkatan serta semakin membaiknya
ekonomi nasional dibandingkan masa krisis lalu, maka diharapkan kemampuan
masyarakat untuk membangun atau merenovasi rumahnya semakin besar. Namun ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sebuah usaha bahan bangunan, yaitu :
a. Tingkat
kejenuhan;
b. Peluang,
Kekuatan, Kelemahan dan Hambatan usaha;
c. Faktor-
faktor risiko, dan;
d. Tindakan
antisipasi terhadap faktor risiko.
Adapun Tips sukses
dalam berdagang bahan besi dan bangungan, antara lain :
a. Memilih
lokasi toko yang strategis;
Toko bangunan yang didirikan di
tempat yang strategis jelas lebih mudah di jangkau orang. Selain itu pastikan
lokasi toko anda mudah di jangkau oleh kendaraan baik itu roda 2 maupun roda 4.
Karena lokasi toko yang sulit di jangkau akan membuat pembeli kesulitan saat
membeli barang yang di butuhkan, hal tersebut bisa membuat toko bangunan
menjadi sepi.
b. Perhatikan
pelayanan terhadap konsumen.
Agar konsumen betah anda harus
memiliki sifat yang sopan santun baik dalam perbuatan dan perkataan. Anda juga
bisa menjadi orang yang murah senyum dan mudah bercanda agar pembeli betah dan
senang belanja di toko anda. Semakin akrab anda dengan pembeli maka semakin
banyak orang yang membeli di toko anda.
c.
Kerjasama.
Bekerja
sama dengan pemborong proyek bangunan atau kontraktor. Sehingga apabila sedang
ada pembangunan mereka bisa membeli bahan bangunan kepada anda, namun jelas
dengan harga yang lebih murah dari pada biasanya. Meskipun begitu jelas anda
untung besar karena mereka membeli dengan jumlah yang besar.
d.
BAB
III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Berbagai
macam bahan bangunan telah digunakan manusia untuk pembangunan infrastruktur
penunjang kehidupan manusia itu sendiri. Berikut ini beberapa jenis bahan
bangunan yang umum digunakan manusia untuk konstruksi bangunan khususnya rumah
tinggal.
1. Pasir
Pasir adalah contoh
bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625
sampai 2 milimeter. Materi
pembentuk karbon dioksida tetapi beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya
dibentuk dari batu kapur. Pasir merupakan bahan bangunan yang banyak
dipergunakan dari struktur paling bawah hingga paling atas dalam bangunan. Baik
sebagai pasir urug, adukan hingga campuran beton.
2.
Genteng
Genteng merupakan salah satu jenis penutup atap rumah yang
paling umum digunakan di Indonesia. Genteng seperti penutup atap lainnya berfungsi
sebagai pelindung dari panas dan hujan. Selain itu tampilan genteng menjadi hal
yang penting dalam membantu penampilan aksen sebuah rumah. Dengan mengetahui
jenis genteng beserta kelebihan dan kekurangannya, diharapkan Anda dapat
memilih genteng yang tepat untuk rumah Anda. Pemilihan jenis dan warna genteng
yang tepat tentunya akan menambah estetika rumah tersebut.
3. Batu bata
Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah -
merahan. Munculnya material – material baru seperti gipsum, bambu yang telah
diolah cenderung lebih dipilih kerena memiliki harga lebih murah dan secara
arsitektur lebih indah.
4. Batako
Batako
merupakan salah satu bahan bangunan penyusun untuk dinding pada
bangunan/gedung. Seperti paving block, batako berasal dari kata bata concrete
atau bata beton dalam bahasa teknik sering disebut bataton. Bata ini tidak
dibuat dari tanah liat seperti umumnya bata merah, tetapi campuran bahan
pembuatan batako atau bataton ini layaknya beton, yaitu pasir, semen, kericak
dan air. Beberapa produsen batako ada juga yang memproduksi tanpa menggunakan
kericak, tapi hasilnya kurang bagus jika dibandingkan dengan batako yang bahan
penyusunnya seperti membuat beton.
5. Besi
Beton
Besi
beton merupakan besi yang digunakan untuk penulangan konstruksi beton atau yang
lebih dikenal sebagai beton bertulang. Beton bertulang yang mengandung batang
tulangan dan direncanakan berdasarkan anggapan bahwa bahan tersebut bekerja
sama dalam memikul gaya-gaya. Beton bertulang bersifat unik dimana dua jenis
bahan yaitu besi tulangan dan beton dipakai secara bersamaan. Tulangan
menyediakan gaya tarik yang tidak dimiliki beton dan mampu menahan gaya tekan.
6. Semen
Semen
berasal dari bahasa latin caementum yang berarti bahan perekat. Secara
sederhana, Definisi semen adalah bahan perekat atau lem, yang bisa merekatkan
bahan – bahan material lain seperti batu bata dan batu koral hingga bisa
membentuk sebuah bangunan. Sedangkan dalam pengertian secara umum semen
diartikan sebagai bahan perekat yang memiliki sifat mampu mengikat bahan –
bahan padat menjadi satu kesatuan yang kompak dan kuat.
B. Pembahasan
1. Bahan
Bangunan
a.
Bahan
bangunan yang dijual di Toko Bangunan
Dalam Toko Bangunan terdapat bahan banguan yang dijual di
Toko tersebut. Banyak yang dijual di Toko Bangunan, seperti: pasir, semen, batu
bata, genteng, keramik, dan masih banyak lagi
b.
Dari daerah mana barang tersebut anda
dapatkan?
Bahan bangunan Toko
Bangunan itu berasal dari berbagai daerah. Dari Toko Bangunan yang kami survei
terdapat banyak daerah untuk mengambil barang tersebut, seperti Jogja,
Magelang, Gresik, Purworejo, Temanggung, Semarang, Purwokerto,
Wonosobo,Kebumen, Salatiga, dan dari distributorpun juga ada.
c. Apa
saja faktor yang mempengaruhi tersedianya barang tersebut?
Barang-barang yang ada di Toko Bangunan
biasanya dipengaruhi oleh beberapa factor. Faktor yang mempengaruhi barang
disetiap Toko Bangunan itu berbeda-
beda, seperti: sumber daya alam, cuaca dan muisim,
permintaan pasar, pihak pemasok, dan harga.
d. Berapa
modal yang Anda keluarkan?
Ketika membicarakan rencana memulai uasaha, hal
pertama yang akan ditanyakan adalah “
modal yang dibutuhkan berapa?”. Dari
Toko Bangunan yang kami survey modal usahanya yaitu, Rp 2.000.000, Rp
30.000.000, Rp 60.000.00, Rp 70.000.000, Rp 150.000.000, Rp 300.000.000, Rp
500.000.000, dan kepercayaan distributor. Modal yang dikeluarkan setiap Toko
Bangunan berbeda-beda,
karena ada yang hanya meneruskan usaha keluarga, ada pula yang membeli barang
bangunan sedikit demi sedikit, dan ada yang hampir memenuhi kebutuhan yang ada
di tokonya.
e. Apakah
modal seutuhnya berasal dari dana pribadi?
Saat
akan mendidirikan suatu usaha pasti seseorang akan memikirkan modal dari jauh-jauh hari, apakah akan menabung dahulu
untuk mempersiapkan diri untuk membuka usaha atau juga akan meminjam dana dari
Bank atau lain sebagainya. Dari Toko Bangunan yang kami survey ada satu Toko
Bangunan yang 30% dana bank dan 30% dana
pribadi, tetapi Toko Bangunan yang lain
ada yang berasal dari dana pribadi dan juga dari dana bank.
2.
Analisis
Produksi
a. Mengenai
keuntungan, apakah keuntungan yang didapat sama setiap bulannya?
Setiap membuka suatu usaha pasti keuntungan yang didapat setiap bulannya itu tidak sama.
Hal ini biasanya dipengaruhi karena adanya beberapa faktor, misalnya jumlah
pembeli dan lain sebagainya. Dari hasil yang kami survei semua toko bangunan
memiliki keuntungan yang tidak
sama setiap bulannya.
b. Kira
– kira, berapa keuntungan yang Anda dapat setiap bulannya?
Disetiap
melakukan pasti akan mendapatkan suatu keuntungan. Keuntungan yang diperoleh
dalam suatu usaha itu pun berbeda – beda. Dalam mendirikan usaha pasti mereka
selalu mengharapkan laba yang berbeda – beda tergantung dari berapa banyak
penjualan disetiap harinya. Keuntungan yang diperoleh setiap bulannya antara
Rp. 4.000.000 – Rp. 20.000.000 bahkan ada yang tidak tahu seberapa besar
keuntungan setiap bulannya karena tidak adanya pembukuan.
c. Apakah
Anda pernah mengalami kerugian?
Kerugian
berwirausaha adalah resiko yang harus ditanggung oleh seseorang yang membuka
usaha. Merasakan kerugian sama petingnya dengan mendapat keuntungan, dengan
merasa kerugian kita akan mengerti betapa manisnya keuntungan. Yang jauh lebih
penting lagi kerugian akan mengajarkan kita bahwa bisnis yang telah kita
jalankan membutuhkan perhatian yang lebih serius. Dari data yang kami survei
ada yang pernah mangalami kerugian dan ada juga yang tidak mengalami kerugian.
d. Jika pernah, berapa kira – kira kerugian
yang Anda alami saat itu?
Kerugian
itu sejatinya membuat setiap orang semakin hati-hati untuk melakukan hal-hal yang berbeda-beda. Takut rugi adalah penyakit mental
yang bisa membuat orang yang tidak akan sukses dalam berbisnis. Kerugian setiap
Toko Banguan berkisar antara Rp. 5.000.000 - Rp. 30.000.000. Ada yang belum pernah
mengalami kerugian dan ada juga yang tidak mengetuhui apakah dia untung atau
tidak, karena tidak adanya pembukuan.
3.
Biaya
Produksi
a. Apakah
anggaran biaya sudah ditetapkan sebelumnya oleh saudara?
Disaat
kita membeli suatu barang untuk dijual pasti akan ada anggaran biaya yang sudah
ditetapkan sebelumya. Rencana anggaran yaitu segala bentuk perencanaan mengenai
aktivitas – aktivitas perusahaan yang dinyatakan dalam satuan uang, meliputi:
anggaran biaya produksi, pemasaran, biaya administrasi dan biaya umum lainnya
sehingga harus disusun secermat dan seteliti mungkin. Tetapi dari survey yang
kami lakukan semua Toko Bangunan sebelumnya tidak menetapkan anggaran biaya.
Apakah
anggaran setiap barang berniai sama? (missal: pemilihan pasir Rp. X per minggu,
pembelian semen juga sama Rp. X per minggu)
Anggaran
setiap barang yang dikeluarkan tidak bernilai sama, karena
b. Apakah setiap pembelian barang bernilai sama?
Barang yang dibeli konsumen itu jumlahnya
berbeda-beda.
Jadi setiap stok barang yang sudah habis akan dilakukan penambahan pada stok
barang tersebut tanpa harus menunggu stok barang yang lain sampai habis. Dari
data yang kami survey semua Toko Bangunan tidak memberikan anggaran yang
bernilai sama pada setiap barang.
c. Apakah
anda juga telah menyiapkan anggaran untuk transportasi? (misal: untuk membeli
bensin mengirim barang)
Alat
transportasi didalam Toko Bangunan harus disiapkan anggaran untuk mengirim
suatu barang, karena konsumen akan merasa puas disaat membeli barang dalam
jumlah yang banyak mereka telah diberikan layanan transportasi secara gratis
dan meraka sudah tidak bersusah payah membawa barang sendiri. Dari Toko
Bangunan yang kami survey semuanya sudah menyiapkan anggaran
untuk transportasi.
d. Berapa total biaya yang anda keluarkan
dalam 1 minggu?
Dalam
setiap Toko Bangunan pasti akan mengeluarkan biaya per minggunya. Biaya
tersebut akan digunakan untuk membeli barang- barang yang dibutuhkan konsumen. Total
biaaya yang dikeluarkan dalam 1 minggu pada Toko Banguan yang kami survey
antara Rp. 500.000 -
Rp. 20.000.000.
4.
Penetapan
Harga
a. Faktor
apa yang menjadi pertimbangan dalam menetapkaan harga barang?
Menentukan
harga produk atau jasa buaknlah hal yang sepele. Salah keputusan dapat
mengakibatkan ambruknya usaha yang sudah dibangun dengan susah payah. Ada
berbagai cara dalam menetapkan harga dalam bisnis. Dalam menetapkan harga,
biasanya ada beberapa factor yang menjadi pertimbangan. Seperti halnya Toko
Bangunan yang sudah kami suvei, factor penetapan harga tersebut meliputi: harga
asli ditambah keuntungan, melihat harga
di pasar, dan permintaan.
b. Apakah ada potongan harga setiap
pembelian barang?
Potongan
harga diberikan pada konsumen yang melakukan pembelian barang banyak, misalnya
membeli barang yang nilainya lebih dari Rp 200.000 . Potongan harga diberikan
agar pembeli tertarik membeli barang di toko tersebut supaya dapat meningkatkan
hasil penjualan tercapai. Dari data yang kami peroleh banyak toko bangunan yang
memberikan potongan harga setiap pembelian barang, terutama pembelian dalam
jumlah banyak.
5. Kenaikan dan Penurunan Harga
a. Bagi
Anda, apa saja faktor yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan harga barang?
Kenaikan atau penurunan harga barang sangat
dipengaruhi oleh adanya beberapa faktor seperti harga barang, cuaca dan musim.
b.
Dengan
adanya kenaikan atau penurunan harga barang, apakah mempengaruhi jumlah
permintaan konsumen ?
Dalam menjual berbagai barang pasti akan ada barang yang
mengalami penurun barang dan kenaikan barang. Hasil survei yang kita peroleh
dari Toko Bangunan kenaikan atau
penurunan barang ada yang dapat mempengaruhi jumlah konsumen dan ada juga yang
tidak mempengaruhi.
6. Tenaga
Kerja dan Upah
a. Jumlah
Tenaga Kerja.
Dalam
menjalankan usaha tentunya sangat memerlukan tenaga kerja untuk membantu
pemilik toko. Jumlah tenaga kerja setiap toko berbeda-beda, tergantung
keinginan dari pemilik toko.
b. Bagian
setiap Tenaga Kerja.
Setidaknya
ada 4 bagian dari hasil survey kami. Antara lain supir, kenek atau kondektur,
karyawan, dan kasir. Karyawan meliputi tenga kerja produksi (memproduksi batu
bata, batako, dan sebagainya) dan pelayan atau pramuniaga. Sedangkan yang
sebada dibagian kasir sebagian besar pemilik toko itu sendiri.
c. Sama
tidaknya gaji yang diterima Tenaga Kerja.
Tujuan
utama tenaga kerja bekerja yaitu untuk mendapatkan gaji. Dalam menentukan sama
tidaknya jumlah gaji yang akan diterima TK bergantung kesepakatan yang telah
dibuat sebelumnya. Tentunya sama tidaknya gaji yang diterima tenaga kerja tidak
berlaku di toko yang hanya mempunyai seorang tenaga kerja.
d. Besarnya gaji rata-rata tenaga kerja
Gaji
yang diterima para tenaga kerja bekisar Rp.500.000 sampai Rp.1.500.000. Gaji di
bawah Rp.500.000 dan Rp.1.500.000 tidak ada. Dalam menentukan gaji, ada toko
yang menggaji karyawannya per hari Rp.45.000 - Rp.50.000. Jika dianggap 30 hari
full bekerja maka gaji yang akan diperoleh Rp.1.350.000 – Rp.1.500.000.
Toko
yang menggaji karyawannya Rp.500.000 sampai Rp.1.000.000 (2 toko), Rp.1.000.000
lebih sampai Rp.1.300.000 (4 toko), dan Rp.1.300.000 lebih sampai Rp.1.500.000
(3 toko).
7. Kondisi
Makro.
a. Memperikan
pengaruh.
Kondisi
makro seperti dolar, suku bunga, dan kebijakan Pemerintah ternyata memiliki
nilai yang berbeda di antar toko. Sebagian besar pemilik toko menilai kondisi
makro berpengaruh terhadap kelangsungan toko mereka. Namun ada beberapa toko
yang mengganggap kebijakan pemerintah tidak mempengaruhi toko mereka.
Dari
9 koesioner, 7 toko menganggap kebijakan makro mempengaruhi penjualan di toko.
Sedangkan sisanya menganggap kebijaka makro tidak mempengaruhi kelangsungan
toko mereka.
b. Pengaruhnya.
Dari
7 toko yang menggap kondisi makro mempengaruhi penjualan di toko mereka, kami
dapat menyimpulkan pengaruh yang mereka rasakan yaitu jika dolar naik, harga semua barang naik, tentunya harga
barang yang mereka jual juga ikut naik.
8. Lain-lain.
a. Lama
toko berdiri.
Bisa
tidaknya toko dalam bersaing dapat dilihat dari lama toko berdiri. Toko yang
mampu bersaing biasanya berumur lebih dari 5 tahun. Apabila toko tidak dapat
mengikuti persaingan yang terjadi, tentunya belum mencapai umur banyak toko
sudah ditutup kembali.
Toko
yang didirikan sekitar 1 sampai 3 tahun ( 1 toko ), lebih dari 3 tahun sampai 5
tahun ( 3 toko ) , lebih dari 5 tahun sampai 7 tahun ( 1 toko ) , lebih dari 7
tahun sampai 9 tahun ( 1 toko ) , lebih dari 9 tahun sampai 11 tahun (2 toko),
dan yang lebih dari 11 tahun yaitu 27 tahun ( 1 toko ).
b. Alasan
mendirikan Toko.
Setiap
pemilik dalam mendirikan toko memiliki alasan sendiri-sendiri. Ada yang sama,
ada juga yang tidak. Alasan para pemilik toko kurang lebih karena : belum ada
toko besi bangunan di daerah tersebut, terdesaknya kebutuhan hidup, agar tidak
bekerja di oranglain, ingin berwiraswasta (memiliki usaha sendiri), melihat
prospek kedepan, motivasi dari keluarga, dan ada juga yang spontan (coba-coba).
Belum
ada toko sejenis di daerah tersebut (1 toko), kebutuhan hidup (2 toko), agar
tidak bekerja pada oranglain (1 toko), berwiraswata (3 toko), karena spontan (1
toko), melihat prospek yang bagus (1 toko), motivasi keluarga (1 toko).
Dalam
kasus ini kami memang membiarkan para pemilik menentukan alasan mereka sendiri
tanpa kami memberikan pilihan. Kami juga membebaskan pemilik untuk memberikan
alasan dengan jumlah yang mereka inginkan.
Dapat disimpulkan alasan pemilik
mendirikan toko antara lain : 1. belum ada toko sejenis di daerah tersebut,
tentu saja ini dinilai sebagai prospek yang bagus. 2. Agar memiliki usaha
sendiri, ini dikarenakan pemilik tidak ingin bekerja di oranglain, biar
orang-orang yang bekerja di tempatnya. 3. Kebutuhan hidup, untuk memenuhi
kebutuhan hidup, tentu keluarga mendorong atau memberikan motivasi kepada para
pemilik toko untuk mendirikan toko. 4. Spontan, dilakukan karena ingin mencoba
usaha baru.
c. Usia
saat mendirikan toko.
Usia
pemilik toko saat pertama kali mendirikan toko besi bangunan tidaklah sama.
Dari
9 toko yang kami datangi, usia pemilik toko saat mendirikan pada usia dibawah
18 tahun (1 orang), 21 tahun sampai 30 tahun (3 orang), 31 tahun sampai 40
tahun (3 orang), dan lebih dari 41 tahun (2 orang).
d. Cabang.
Belum
ada 1 toko pun yang sudah memiliki cabang. Namun, pemilik toko yang tokonya
telah lama berdiri sejak 27 tahun yang lalu memiliki rencana untuk membuka
cabang tokonya.
d. Media
Informasi.
Dalam
menyebarkan atau mengiklankan toko yang para pemilik memiliki, para pemilik
toko memiliki media masing-masing. Dari spanduk, mulut ke mulut, lewat radio
atau internet, kaos. Ada juga yang menyebutkan lewat sponsor dan promosi. Dalam
chart, lewat sponsor dan promosi kami masukan ke media mulut ke mulut.
Media
informasi yang paling banyak digunakan yaitu spanduk (6 yang memilih), disusul
mulut ke mulut (5 hasil), kaos (2 hasil), dan terakhir radio atau internet (1).
Dalam
media informasi ini, pemilik toko bebas memilih media yang mereka gunakan dan
jumlah media yang mereka gunakan juga sesuai media yang mereka gunakan.
e. Tukar
barang.
Terkadang
dalam pembelian barang, ada saja barang yang mengalami kecacatan. Dalam kondisi
cacat barang, 9 toko membolehkan penukaran barang dengan ketentuan yang telah
ada atau berlaku. Ada toko yang membolehkan barang ditukar kembali apabila
penukaran barang belum melebihi 1 hari dari pembelian.
f. Melakukan
kredit.
Terkadang
pembeli dengan jumlah banyak sering meminta kredit. Kredit biasanya hanya berlaku
salama 1 bulan saja. Namun tidak semua toko membolehkan pembayaran kredit.
Chart
menjelaskan :
Ada
7 toko yang membolehkan kredit dengan persetujuan kedua belah pihak terlebih
dahulu. Sedangkan 2 lagi, tidak menerapkan system kredit.
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Dengan
bertambahan jumlah penduduk dan pemukiman yang semakin padat disetiap daerah,
membuka usaha perdagangan bahan besi bangunan merupakan peluang yang bagus. Usaha perdagangan ini
menyediakan berbagai macam bahan untuk mendirikan bangunan. Bahan yang
diperdagangkan misalnya semen, pasir, batako, batu bata, besi,
keramik, besi beton, genteng, dan masih banyak lagi. Setiap bahan memiliki
fungsi yang berbeda-beda.
Dari hasil wawancara diatas dapat
disimpulkan bahwa setiap Toko Besi dan
Bangunan didirikan atas dasar yang berbeda-beda tetapi memiliki keinginan yang
sama yaitu memperoleh keuntungan. Untuk mendirikan toko tidak diperlukan
lulusan yang tinggi, asalkan ada kemauan dan tekat serta pandai dalam mengelola
sebuah toko. Untuk membuka Toko Besi dan Bangunan dibutuhkan modal yang cukup
besar yaitu sekitar 30
juta ke atas. Usaha akan berjalan lancar apabila harga sesuai dengan pasaran
dan tidak melebihi dari harga pasar itu sendiri, bahkan bila harga lebih rendah
dari harga pasar akan lebih menguntungkan bagi para pebisnis itu sendiri.
Perluas
jaringan kerjasama dengan pelaku bisnis lain yang dapat mendukung bisnis bahan
bangunan. Sehingga pemasaran produk bahan bangunan lebih luas. Selain itu
usahakan untuk mengikuti perkembangan pasar bahan bangunan yang paling banyak
dicari saat ini, sehingga pelanggan tidak akan berpindah ke tempat lain.
Kualitas produk juga harus dijaga, karena konsumen biasanya mencari bahan
bangunan yang berkualitas.
B. Rekomendasi
1.
Kepada
para pemilik toko diharapkan agar selalu menyediakan bahan bangunan yang
diinginkan para konsumen. Memberikan iniformasi setiap bahan secara lengkap dan
apa adanya agar konsumen tahu persis mana yang terbaik untuknya (konsumen).
Pelayanan yang menyenangkan tentu bernilai lebih bagi para konsumen.
2.
Kepada
para pembeli harusnya bertkonsultasi kepada pemilik agar tidak salah membeli
barang.
3.
Kepada
pihjak yang ingin melakukan wawancara seperti kami, diharapkan agar lebih
sabar, karena tidak semua toko mau diwawancari.
BAB V
LAMPIRAN
A. Surat Pernyataan Mengerjakan Tugas
NO
|
Nama Mahasiswa
|
Job Objek
|
Tanda tangan
|
1.
|
Hannifah Fatmalatif
|
Membuat kuesioner, melakukan wawancara, tinjauan
pustaka, pembahasan, kesimpulan.
|
|
2.
|
Laras Sujatmi
|
Membuat kuesioner, melakukan wawancara, tinjauan pustaka, pembahasan,
kesimpulan
|
|
3.
|
Aprilia Eka Aryanto
|
Membuat kuesioner, melakukan
wawancara, membuat pendahuluan, tinjauan pustaka, pembahasan, rekomendasi.
|
B. Kuesioner Hasil Survei
DOKUMENTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar